Jumat, 14 Juni 2013

ASI Eksklusif

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa karena mampu meningkatkan kualitas manusia. Peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001).
Pemberian ASI eksklusif  merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Namun banyak kesalahan makna dalam mengartikan dan menganalisa pentingnya ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya ibu-ibu yang masih beranggapan susu formula sama baiknya dengan ASI.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai ASI Eksklusif bagi ibu dan tenaga kesehatan demi membantu peningkatan ASI ekslusif.

1.2.          1.2   Tujuan Penulisan

          Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
a.    Untuk mengetahui pengertian dan prinsip ASI Eksklusif.
b.   Untuk mengetahui manfaat ASI Eksklusif.
c.    Untuk mengetahui teknik menyusui yang benar.


1.3.            1.3 Hasil yang Diharapkan

        Adapun hasil yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a.    Mahasiswa mengetahui pengertian dan prinsip ASI Eksklusif.
b.   Mahasiswa mengetahui manfaat dari ASI Eksklusif.
c.    Mahasiswa mengetahui teknik menyusui yang benar.

















BAB II
ISI
2.1 Defenisi
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001). Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.  Menurut rekomendasi WHO, setelah ASI ekslusif enam bulan, pemberian ASI dengan makanan pendamping dilakukan sampai umur anak dua tahun.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan padat lain, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim, dan lain-lain (Roesli, 2001).
ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan (Depkes RI, 2003).
Menyusui eksklusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum (Depkes RI, 2005).

2.2 Komposisi dan Volume ASI
2.2.1 Komposisi ASI

    Berdasarkan sumber dari Food and Nutrition Boart, National research Council Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut:

Zat-zat Gizi
Kolostrum
ASI
Susu Sapi
Energi (K Cal)
Protein (g)
- Kasein/whey
- Kasein (mg)
- Laktamil bumil (mg)
- Laktoferin (mg)
- Ig A (mg)

Laktosa (g)
Lemak (g)
Vitamin
- Vit A (mg)
- Vit B1 (mg)
- Vit B2 (mg)
-Asam Nikotinmik (mg)
- Vit B6 (mg)
- Asam pantotenik
- Biotin
- Asam folat
- Vit B12
- Vit C
- Vit D (mg)
- Vit Z
- Vit K (mg)

Mineral
- Kalsium (mg)
- Klorin (mg)
- Tembaga (mg)
- Zat besi (ferrum) (mg)
- Magnesium (mg)
- Fosfor (mg)
- Potassium (mg)
- Sodium (mg)
- Sulfur (mg)
58
2,3
140
218
330

364
5,3

2,9
151

1,9
30
75
-

183
0,06
0,05
0,05
5,9
-
1,5
-
39


85
40
70
4

14
74
48
22
70
0,9
1 : 1,5
187
161

167
142

7,3
4,2

75
14
40
160

12-15
246
0,6
0,1
0,1
5
0,04
0,25
1,5


35
40
40
100

4
15
57
15
14
65
3,4
1 : 1,2
-
-

-
-

4,8
3,9

41
43
145
82

64
340
2,8
,13
0,6
1,1
0,02
0,07
6


130
108
14
70

12
120
145
58
30

         Menurut Roesli (2001), komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Komposisi / kandungan yang terdapat dalam ASI adalah sebagai berikut :
a.       Lemak
      Sekitar 80% lemak ASI berjenis long chain polyunsaturated fatty acid (lemak ikatan panjang). Antara lain omega 3 (DHA=Decosahexanoic Acid), omega 6 (AA=Arachidonic Acid) yaitu asam lemak tidak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
b.      Kolesterol
Manfaat kolestrol dalam ASI antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan otak dan pembentukan enzim metabolisme kolestrol.
c.       Protein
      Kandungan protein dalam ASI lebih tinggi dn lebih mudah dicerna oleh usus bayi. Selain berguna sebagai daya tahan tubuh, protein diperlukan pula
d.      Karbohidrat
Karbohidrat utam ASI adalah laktosa. Gunanya untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium, meningkatkan petumbuhan bakteri usus yang baik yaitu lactobacillus bifidus, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
e.  Vitamin dan Mineral
      ASI mengandung vitamin dan mineral yang lengkap. Hampir semua vitamin dan mineral dalam ASI diserap tubuh bayi. Perlu juga disadari bahwa masih banyak zat yang terkandung dalam ASI namun belum diketahui kegunaannya.
2.2.2 Volume Produksi ASI
Pada hari pertama sejak bayi lahir ibu dapat menghasilkan 50-100 ml sehari, dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan.
Komposisi dan volume dapat berubah saat dilahirkan dan 6 bulan kemudian. Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongan dalam tiga kelompok yakni :
1.      Kolostrum
    Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena menagandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Kolostrum juga mengandung vitamin A, E, dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn (Depkes RI, 2001).
Menurut Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 – 300 ml / 24 jam.
2.      ASI transisi peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi matang. Biasanya diproduksi pada hari ke 4-10 setelah kelahiran. Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, juga volume akan makin meningkat ( Krisnatuti, 2000 ).
3.      ASI matang/mature
ASI matang/mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya komposisi relatif tetap (Roesli, 2000). Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Soetjiningsih, 1997). Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu sekurang-kurangnya sekitar 500 – 700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari dan 300 – 500 ml/hari setelah bayi berusia satu tahun ( Suhardjo, 1998 ).
            Adapun faktor yang mempengaruhi produksi ASI adalah sebagai berikut :
·         Rangsangan Otot Buah Dada
Produksi ASI memerlukan rangsangan pada otot buah dada agar kelenjar buah dada bekerja lebih efektif, otot buah dada yang terdiri dari otot polos.Dengan adanya rangsangan akan terjadi kontraksi yang baik
·         Keteraturan Bayi Menghisap
Penghisapan oleh anak mempunyai pengaruh dalam pengeluaran hormon pituitrin dengan adanya pengeluaran hormon pituitrin yang lebih banyak, akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot polos buah dada dan uterus dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada pembentukan air susu
·         Keadaan Ibu
Keadaan jasmani dan rohani ibu berpengaruh pada pembentukan produksi ASI karena untuk pembentukannya bahan diambil dari Ibu.




·               Faktor Makanan
                 Makanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ASI, karena ASI dibuat dari zat makanan yang diambil dari darah Ibu yang sudah disiapkan sejak terjadinya kehamilan.
·               Faktor Istirahat
Saat istirahat terjadi pembentukan / produksi ASI.
·               Faktor Fisiologis
Hormon prolaktin berkurang mengakibatkan sel acini berkurang sehingga produksi ASI berkurang.
·               Faktor Obat
Obat yang mengandung hormon yang dapat mempengaruhi produksi hormon prolaktin yang tidak normal.
2.3 Manfaat ASI Eksklusif
Adapun manfaat dari ASI Eksklusif adalah :
a.  Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat pemberian ASI yang diperoleh bayi adalah:
1.      ASI sebagai nutrisi.
2.      ASI meningkatkan daya tahan tubuh.
            ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit diare (mencret).
3.      ASI meningkatkan kecerdasan.
 Nutrien pada ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi adalah taurin, laktosa, dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6).
4.      ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang.
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan bayinya.  
5.     ASI eksklusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
6.   Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
7.   ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan pada bayi.
8.   ASI eksklusif melindungi bayi dari serangan alergi.
9.   ASI eksklusif meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara bayi.
10.  ASI eksklusif membantu pembentukan rahang yang bagus.
11.  ASI eksklusif mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
12.  ASI eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
13.  ASI eksklusif menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.

b. Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif untuk ibu adalah:
   1.Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
   2. Mengurangi terjadinya anemia.
   3. Menjarangkan kehamilan.
   4. Mengecilkan rahim.
   5. Lebih cepat langsing kembali.
   6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung
       telur.
   7. Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
   8. Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
 9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.
  10. Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
  11. Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.
  12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.
  13. Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.

c. Manfaat ASI bagi keluarga :
   1.  Tidak memerlukan biaya untuk membeli susu formula.
   2.  Mengurangi biaya perawatan kesehatan.
   3.  Sebagai alat kontrasepsi alami.
    4.  Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
         panas, dll.

d.Manfaat ASI bagi Negara :
1.   Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
2.   Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3.   Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4.   Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5.   Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air.
6.   ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
2.4 Prinsip ASI Eksklusif

Prinsip ASI eksklusif adalah :

1.      Hanya memberikan ASI saja selama enam bulan.
2.      Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir.
3.      Tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI kepada bayi yang baru lahir.
4.      Menyusui sesuai kebutuhan bayi.
5.      Berikan kolostrum ( ASI yang keluar pada hari pertama bayi lahir yang mempunyai nilai gizi yang tinggi).
6.      Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral, obat dalam bentuk drop atau sirup.
2.5 Teknik Menyusui
Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).yang terdiri dari:
1. Permulaan Menyusui Bayi
Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya, karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama.
2.Cara Menyusui
    Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah karena tidak mengetahuinya cara menyusui yang benar.  Terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
                 

                               
3.         Langkah-langkah menyusui yang benar
a.       Sebelum menyusui puting susu dan areola mammae dibersihkan dengan kapas basah atau ASI dekeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar kalang payudara.
b.      Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.
c.       Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
d.      Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan satu lengan, kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
e.       Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satunya di depan.
f.       Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya menoleh atau membelokkan kepala bayi).
g.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
h.      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
i.        Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan putting susu atau kalang payudara saja
j.        Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara:
i.Menyentuh pipi dengan puting susu atau
ii.Menyentuh sisi mulut bayi
k.      Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut bayi.
l.        Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah kalang payudara.
m.    Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga.
n.      Melepas isapan bayi
Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
o.      Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara menyendawakan bayi adalah:
i.                    Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan.
ii.                  Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.


4.         Lama menyusui (Soetjiningsih, 1997)
Pada hari pertama biasanya ASI belum keluar dan bayi cukup disusukan selama 4-5 menit untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar boleh disusukan selama 15 menit. Jumlah Asi yang terhisap bayi pada 5 menit pertama 112 ml, kedua 64 ml dan terakhir 16 ml. ASI yang dihisap bayi pada menit pertama dibanding terakhir adalah berbeda dimana menit pertama lebih cepat dan encer dan kemudian akan lebih kental dan menit terakhir mengandung lemak 4-5 x dan protein 1,5 x lebih banyak dibandingkan dengan ASI pada menit pertama.
5.  Frekuensi menyusui
Ibu menyusui sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi, tanpa dijadwal karena kadar protein ASI rendah bayi akan menyusu sering, biasanya antara 1,5 - 2 jam sekali dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sehingga frekwensi menyusui kira-kira 8 - 12 kali /24 jam setiap kali menyusui harus digunakan kedua payudara dan usahakan sampai payu dara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik.
6. Kriteria untuk mengetahui banyaknya produksi ASI :
·         ASI yang bayak merembes keluar melalui putting.
·         Sebelum disusukan payudara terasa tegang
·         Berat badan bayi naik sesuai dengan umur
·          Jika ASI cukup bayi akan tertidur selama 3-4 Jam
·          Bayi kencing lebih sering, sekitar 8x sehari
7. Gerakan Bayi Menyusui
Penghisapan oleh bayi pada waktu menetek hanyalah merupakan sebagian kecil dari proses laktasi dan proses ini sendiri meliputi beberapa tahap. Payudara yang menempel pada pipi bayi akan menimbulkan rooting refleks yaitu bayi secara refleks akan memutar kepalanya kearah putting susu yang menempel pada pipinya, diikuti oleh membukanya mulut, kemudian putting akan ditarik masuk kedalam mulut. Penghisapan ini dibantu oleh lidah yang menarik putting sehingga masuk kedalam orofarings, maka rahang bayi akan memulai gerakan berirama yang menekan sinus laktiferus (gerakan menggilas dibawah puting susu). Dan peristiwa inilah yang menyebabkan keluarnya ASI.

8. Cara penyimpanan ASI
ASI dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
a. Disimpan di udara bebas dalam tempat yang bersih selama 6 - 8 jam
b. ASI yang disimpan dalam lemari es (tidak dibekukan) harus diberikan dalam 2 x 24 jam sejak ASI tersebut dikeluarkan dari payudara.
c. Untuk didimpal lama, harus dibukukan pada temperatur pendingin sampai 18o C dapat disimpan sampai 6 bulan.
Pada penyimpanan dengan cara dibekukan tidak berpengaruh terhadap komponen kekebalan yang dikandungnya. Apabila ASI akan diberikan pada bayi setelah didinginkan tidak boleh dipanaskan karena akan merusak kualitas khususnya unsur kekebalan, ASI cukup didiamkan beberapa saat dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin.
9. faktor yang mempengaruhi teknik menyusui
a. Pengalaman
Pengalaman ibu dalam menyusui menunjang keberhasilan teknik menyusui yang benar, dalam hal ini pengalaman dapat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki cara menyusui yang kurang benar.


b. Waktu dan tempat
Menyusui membutuhkan waktu dan kondisi yang nyaman, sehingga perlu disiapkan kondisi yang aman dan tenang sehingga ibu dan bayi merasa nyaman tanpa ada gangguan, Agar menyusui berjalan lancar.
c. Pendidikan
d. Keadaan ibu dan bayi
2.6 Kendala-kendala dalam Pemberian ASI Eksklusif
Kendala-kendala dalam pemberian ASI Eksklusif adalah :
1.      Kurang dimengertinya konsep dan pentingnya ASi eksklusif baik bagi para ibu maupun tenaga kesehatan.
2.      Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara akan berubah.
3.      Kurangnya waktu bagi wanita yang bekerja untuk memberikan ASI secara langsung.
4.      Tidak adanya sarana dan prasarana yang penunjang untuk memerah ASI dan penyimpanan ASI di tempat ibu bekerja.
5.      Adanya kepercayaan bahwa susu formula sama baiknya dengan ASI.

2.7 Upaya Pemerintah Mendukung ASI Eksklusif
Adapun upaya pemerintah dalam mendukung ASI Eksklusif tercantum dalam :
a.    Kepmenkes No.237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti ASI ( MPASI )
b.   Instruksi Presiden No. 14 tahun 1974 tentang perbaikan menu makanan rakyat c. Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. Peraturan terbaru ini disertai dengan ”Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)” yang meliputi:
1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dalam hal keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur dua tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4.  Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6.   Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7.   Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam   sehari.
8.   Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9.   Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/Rumah Bersalin/Sarana Pelayanan Kesehatan.








BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001). Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.  Menurut rekomendasi WHO, setelah ASI ekslusif enam bulan, pemberian ASI dengan makanan pendamping dilakukan sampai umur anak dua tahun.
               Secara umum, ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bayi menjadi sehat.    
3.2       Saran
                   Dengan pembuatan makalah ini, sebaiknya kita semua bisa memahami dan mengaplikasikan teori yang ada didalam kehidupan sehari-hari serta terampil dalam memberi pelayanan kepada klien dengan tindakan langsung berupa praktik kebidanan sehingga kelak kita mampu menjadi bidan yang professional serta mampu meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dengan meningkatkan pemberian ASI ekslusif.






DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2004. Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru Dua Persen. Jakarta
Madjid Omo Abdul. 2007. Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR : Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta
Rosita, Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Ayyana. Yogyakarta.
Roesli, Utami. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif. Elex Media Komputindo : Jakarta
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda : Jakarta.
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Kanisius :    Yogyakarta.
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/07/asi-eksklusif-air-susu-ibu-eksklusif.html
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin4.pdf