BAB I
PENDAHULUAN
1.1. 1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
pembangunan bangsa karena mampu meningkatkan kualitas manusia. Peningkatan
kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi dengan pemberian
Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001).
Pemberian ASI eksklusif merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan
anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Namun banyak kesalahan makna
dalam mengartikan dan menganalisa pentingnya ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya ibu-ibu yang masih beranggapan susu formula sama baiknya
dengan ASI.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai ASI
Eksklusif bagi ibu dan tenaga kesehatan demi membantu peningkatan ASI ekslusif.
1.2. 1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah
ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip ASI
Eksklusif.
b. Untuk mengetahui manfaat ASI Eksklusif.
c. Untuk mengetahui teknik menyusui yang benar.
1.3.
1.3 Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang
diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Mahasiswa mengetahui pengertian dan prinsip
ASI Eksklusif.
b. Mahasiswa mengetahui manfaat dari ASI
Eksklusif.
c.
Mahasiswa
mengetahui teknik menyusui yang benar.
BAB II
ISI
2.1
Defenisi
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak
dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001). Pada tahun 2001 World
Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Menurut rekomendasi WHO, setelah
ASI ekslusif enam bulan, pemberian ASI dengan
makanan pendamping dilakukan sampai umur anak dua tahun.
ASI
Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi tanpa diberi tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih sekalipun. Selain
tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan padat lain, seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim, dan lain-lain (Roesli, 2001).
ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja
tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
(Depkes RI, 2003).
Menyusui eksklusif adalah memberikan hanya
ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum
(Depkes RI, 2005).
2.2
Komposisi dan Volume ASI
2.2.1 Komposisi ASI
Berdasarkan sumber dari Food and Nutrition
Boart, National research Council Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan
komposisi Kolostrum ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada
tabel berikut:
Zat-zat Gizi
|
Kolostrum
|
ASI
|
Susu Sapi
|
Energi
(K Cal)
Protein
(g)
-
Kasein/whey
-
Kasein (mg)
-
Laktamil bumil (mg)
-
Laktoferin (mg)
- Ig
A (mg)
Laktosa
(g)
Lemak
(g)
Vitamin
- Vit
A (mg)
- Vit
B1 (mg)
- Vit
B2 (mg)
-Asam
Nikotinmik (mg)
- Vit
B6 (mg)
-
Asam pantotenik
-
Biotin
-
Asam folat
- Vit
B12
- Vit
C
- Vit
D (mg)
- Vit
Z
- Vit
K (mg)
Mineral
-
Kalsium (mg)
-
Klorin (mg)
-
Tembaga (mg)
- Zat
besi (ferrum) (mg)
-
Magnesium (mg)
-
Fosfor (mg)
-
Potassium (mg)
-
Sodium (mg)
-
Sulfur (mg)
|
58
2,3
140
218
330
364
5,3
2,9
151
1,9
30
75
-
183
0,06
0,05
0,05
5,9
-
1,5
-
39
85
40
70
4
14
74
48
22
|
70
0,9
1 :
1,5
187
161
167
142
7,3
4,2
75
14
40
160
12-15
246
0,6
0,1
0,1
5
0,04
0,25
1,5
35
40
40
100
4
15
57
15
14
|
65
3,4
1 :
1,2
-
-
-
-
4,8
3,9
41
43
145
82
64
340
2,8
,13
0,6
1,1
0,02
0,07
6
130
108
14
70
12
120
145
58
30
|
Menurut Roesli (2001), komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan bayinya. Komposisi / kandungan yang terdapat dalam ASI adalah sebagai berikut :
a. Lemak
Sekitar 80% lemak ASI berjenis long chain
polyunsaturated fatty acid (lemak ikatan panjang). Antara lain omega 3
(DHA=Decosahexanoic Acid), omega 6 (AA=Arachidonic Acid) yaitu asam lemak tidak
jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang
optimal.
b. Kolesterol
Manfaat kolestrol dalam ASI antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan otak dan pembentukan enzim metabolisme kolestrol.
Manfaat kolestrol dalam ASI antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan otak dan pembentukan enzim metabolisme kolestrol.
c. Protein
Kandungan protein dalam ASI lebih tinggi
dn lebih mudah dicerna oleh usus bayi. Selain berguna sebagai daya tahan tubuh,
protein diperlukan pula
d. Karbohidrat
Karbohidrat utam ASI adalah laktosa. Gunanya untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium, meningkatkan petumbuhan bakteri usus yang baik yaitu lactobacillus bifidus, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
Karbohidrat utam ASI adalah laktosa. Gunanya untuk pertumbuhan otak, meningkatkan penyerapan kalsium, meningkatkan petumbuhan bakteri usus yang baik yaitu lactobacillus bifidus, menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.
e. Vitamin dan Mineral
ASI mengandung vitamin dan mineral yang
lengkap. Hampir semua vitamin dan mineral dalam ASI diserap tubuh bayi. Perlu
juga disadari bahwa masih banyak zat yang terkandung dalam ASI namun belum
diketahui kegunaannya.
2.2.2
Volume Produksi ASI
Pada hari pertama sejak bayi lahir ibu dapat menghasilkan
50-100 ml sehari, dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai
sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Selama beberapa
bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI
setiap hari. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu menjadi menurun dan
sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus
mendapat makanan tambahan.
Komposisi dan volume dapat berubah saat
dilahirkan dan 6 bulan kemudian. Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongan
dalam tiga kelompok yakni :
1.
Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang
keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih
kental, karena menagandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang
penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Kolostrum juga mengandung
vitamin A, E, dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn (Depkes RI,
2001).
Menurut
Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi
dan berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 – 300 ml / 24 jam.
2.
ASI
transisi peralihan
ASI
peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi
matang. Biasanya diproduksi pada hari ke 4-10 setelah kelahiran. Kandungan
protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi
dibandingkan pada kolostrum, juga volume akan makin meningkat ( Krisnatuti,
2000 ).
3.
ASI
matang/mature
ASI matang/mature
adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya komposisi
relatif tetap (Roesli, 2000). Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan
yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang
terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini
merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai
umur 6 bulan (Soetjiningsih, 1997). Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu
sekurang-kurangnya sekitar 500 – 700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600
ml/hari dan 300 – 500 ml/hari setelah bayi berusia satu tahun ( Suhardjo, 1998
).
Adapun
faktor yang mempengaruhi produksi ASI
adalah sebagai berikut :
·
Rangsangan
Otot Buah Dada
Produksi ASI memerlukan rangsangan pada otot
buah dada agar kelenjar buah dada bekerja lebih efektif, otot buah dada yang
terdiri dari otot polos.Dengan adanya rangsangan akan terjadi kontraksi yang
baik
·
Keteraturan
Bayi Menghisap
Penghisapan oleh anak mempunyai pengaruh
dalam pengeluaran hormon pituitrin dengan adanya pengeluaran hormon pituitrin
yang lebih banyak, akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot polos buah dada dan
uterus dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada pembentukan air susu
·
Keadaan
Ibu
Keadaan jasmani dan rohani ibu berpengaruh
pada pembentukan produksi ASI karena untuk pembentukannya bahan diambil dari
Ibu.
·
Faktor
Makanan
Makanan mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan ASI, karena ASI dibuat dari zat makanan yang diambil
dari darah Ibu yang sudah disiapkan sejak terjadinya kehamilan.
·
Faktor
Istirahat
Saat istirahat terjadi pembentukan / produksi
ASI.
·
Faktor
Fisiologis
Hormon
prolaktin berkurang mengakibatkan sel acini berkurang sehingga produksi ASI
berkurang.
·
Faktor
Obat
Obat yang
mengandung hormon yang dapat mempengaruhi produksi hormon prolaktin yang tidak
normal.
2.3
Manfaat ASI Eksklusif
Adapun
manfaat dari ASI Eksklusif adalah :
a. Menurut Roesli
U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat pemberian ASI yang diperoleh bayi
adalah:
1.
ASI sebagai nutrisi.
2.
ASI meningkatkan daya tahan tubuh.
ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai
hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak
dari susu matang (mature). Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit
diare (mencret).
3. ASI
meningkatkan kecerdasan.
Nutrien pada ASI
yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi adalah taurin, laktosa, dan asam
lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6).
4.
ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih
sayang.
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara
ibu dan bayinya.
5.
ASI eksklusif sebagai makanan tunggal untuk
memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
6.
Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian
suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
7.
ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya
sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan pada bayi.
8.
ASI eksklusif melindungi bayi dari serangan
alergi.
9.
ASI eksklusif meningkatkan daya penglihatan
dan kepandaian bicara bayi.
10. ASI
eksklusif membantu pembentukan rahang yang bagus.
11. ASI
eksklusif mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak,
dan diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
12. ASI
eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih
cepat bisa berjalan.
13. ASI
eksklusif menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan
spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
b. Menurut Roesli U (2005)
dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif untuk ibu adalah:
1.Mengurangi
perdarahan setelah melahirkan.
2.
Mengurangi terjadinya anemia.
3.
Menjarangkan kehamilan.
4.
Mengecilkan rahim.
5.
Lebih cepat langsing kembali.
6. Mengurangi
kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung
telur.
7.
Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
8.
Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
9. Hemat waktu dan tidak merepotkan.
10.
Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
11.
Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.
12. Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan
praktis.
13.
Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.
c. Manfaat ASI bagi
keluarga :
1.
Tidak memerlukan biaya untuk membeli susu formula.
2. Mengurangi biaya perawatan kesehatan.
3.
Sebagai alat kontrasepsi alami.
4. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak
perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.
d.Manfaat ASI bagi Negara :
1.
Menghemat
devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain
untuk persiapannya.
2.
Bayi
sehat membuat negara lebih sehat.
3.
Terjadi
penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
4.
Memperbaiki
kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5.
Melindungi
lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus
air.
6.
ASI
adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
2.4
Prinsip ASI Eksklusif
Prinsip ASI eksklusif adalah :
1. Hanya memberikan ASI saja selama enam
bulan.
2. Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi
lahir.
3. Tidak memberikan cairan atau makanan
lain selain ASI kepada bayi yang baru lahir.
4. Menyusui sesuai kebutuhan bayi.
5. Berikan kolostrum ( ASI yang keluar
pada hari pertama bayi lahir yang mempunyai nilai gizi yang tinggi).
6. Cairan lain yang boleh diberikan hanya
vitamin, mineral, obat dalam bentuk drop atau sirup.
2.5 Teknik Menyusui
Teknik
menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi
ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).yang terdiri dari:
1. Permulaan Menyusui Bayi
1. Permulaan Menyusui Bayi
Dalam
waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya, karena
refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama.
2.Cara Menyusui
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin
akan mengalami berbagai masalah karena tidak mengetahuinya cara menyusui yang
benar. Terdapat macam posisi menyusui,
cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau
berbaring.
3.
Langkah-langkah menyusui yang benar
a. Sebelum menyusui puting susu dan
areola mammae dibersihkan dengan kapas basah atau ASI dekeluarkan sedikit,
kemudian dioleskan pada puting dan sekitar kalang payudara.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu /
payudara.
c. Ibu duduk atau berbaring dengan
santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu
tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
d. Bayi dipegang pada belakang bahunya
dengan menggunakan satu lengan, kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala
tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
e. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang
badan ibu, dan yang satunya di depan.
f. Perut bayi menempel pada badan ibu,
kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya menoleh atau membelokkan kepala
bayi).
g. Telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus.
h. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
i.
Payudara
dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan
menekan putting susu atau kalang payudara saja
j.
Bayi
diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara:
i.Menyentuh pipi dengan puting susu atau
i.Menyentuh pipi dengan puting susu atau
ii.Menyentuh sisi mulut
bayi
k. Setelah bayi membuka mulut, dengan
cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting susu serta kalang payudara
dimasukkan ke mulut bayi.
l.
Usahakan
sebagian besar kalang payudara dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga puting
susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari
tempat penampungan ASI yang terletak di bawah kalang payudara.
m. Setelah bayi mulai menghisap payudara
tak perlu dipegang atau disangga.
n. Melepas isapan bayi
Setelah menyusui pada
satu payudara sampai kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya.
Cara melepas isapan bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi
melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
o. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan
bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah
menyusu. Cara menyendawakan bayi adalah:
i.
Bayi
digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk
perlahan.
ii.
Bayi
tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
4.
Lama menyusui (Soetjiningsih, 1997)
Pada hari pertama biasanya
ASI belum keluar dan bayi cukup disusukan selama 4-5 menit untuk merangsang
produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke
4-5 boleh disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar boleh
disusukan selama 15 menit. Jumlah Asi yang terhisap bayi pada 5 menit pertama
112 ml, kedua 64 ml dan terakhir 16 ml. ASI yang dihisap bayi pada menit
pertama dibanding terakhir adalah berbeda dimana menit pertama lebih cepat dan
encer dan kemudian akan lebih kental dan menit terakhir mengandung lemak 4-5 x
dan protein 1,5 x lebih banyak dibandingkan dengan ASI pada menit pertama.
5. Frekuensi
menyusui
Ibu menyusui sebaiknya
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi, tanpa dijadwal karena kadar protein
ASI rendah bayi akan menyusu sering, biasanya antara 1,5 - 2 jam sekali dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sehingga frekwensi menyusui
kira-kira 8 - 12 kali /24 jam setiap kali menyusui harus digunakan kedua
payudara dan usahakan sampai payu dara terasa kosong agar produksi ASI tetap
baik.
6. Kriteria untuk
mengetahui banyaknya produksi ASI :
·
ASI
yang bayak merembes keluar melalui putting.
·
Sebelum
disusukan payudara terasa tegang
·
Berat
badan bayi naik sesuai dengan umur
·
Jika ASI cukup bayi akan tertidur selama 3-4
Jam
·
Bayi kencing lebih sering, sekitar 8x sehari
7. Gerakan Bayi Menyusui
Penghisapan oleh bayi pada
waktu menetek hanyalah merupakan sebagian kecil dari proses laktasi dan proses
ini sendiri meliputi beberapa tahap. Payudara yang menempel pada pipi bayi akan
menimbulkan rooting refleks yaitu bayi secara refleks akan memutar kepalanya
kearah putting susu yang menempel pada pipinya, diikuti oleh membukanya mulut,
kemudian putting akan ditarik masuk kedalam mulut. Penghisapan ini dibantu oleh
lidah yang menarik putting sehingga masuk kedalam orofarings, maka rahang bayi
akan memulai gerakan berirama yang menekan sinus laktiferus (gerakan menggilas
dibawah puting susu). Dan peristiwa inilah yang menyebabkan keluarnya ASI.
8. Cara penyimpanan ASI
8. Cara penyimpanan ASI
ASI dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa
saat dengan syarat :
a. Disimpan di udara bebas dalam tempat yang bersih selama 6 - 8 jam
b. ASI yang disimpan dalam lemari es (tidak dibekukan) harus diberikan dalam 2 x 24 jam sejak ASI tersebut dikeluarkan dari payudara.
c. Untuk didimpal lama, harus dibukukan pada temperatur pendingin sampai 18o C dapat disimpan sampai 6 bulan.
a. Disimpan di udara bebas dalam tempat yang bersih selama 6 - 8 jam
b. ASI yang disimpan dalam lemari es (tidak dibekukan) harus diberikan dalam 2 x 24 jam sejak ASI tersebut dikeluarkan dari payudara.
c. Untuk didimpal lama, harus dibukukan pada temperatur pendingin sampai 18o C dapat disimpan sampai 6 bulan.
Pada penyimpanan dengan
cara dibekukan tidak berpengaruh terhadap komponen kekebalan yang dikandungnya.
Apabila ASI akan diberikan pada bayi setelah didinginkan tidak boleh dipanaskan
karena akan merusak kualitas khususnya unsur kekebalan, ASI cukup didiamkan
beberapa saat dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin.
9. faktor yang mempengaruhi teknik menyusui
a. Pengalaman
Pengalaman ibu dalam menyusui
menunjang keberhasilan teknik menyusui yang benar, dalam hal ini pengalaman
dapat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki cara menyusui yang kurang benar.
b. Waktu dan tempat
Menyusui membutuhkan waktu dan kondisi
yang nyaman, sehingga perlu disiapkan kondisi yang aman dan tenang sehingga ibu
dan bayi merasa nyaman tanpa ada gangguan, Agar menyusui berjalan lancar.
c. Pendidikan
d. Keadaan ibu dan bayi
2.6
Kendala-kendala dalam Pemberian ASI Eksklusif
Kendala-kendala dalam pemberian ASI Eksklusif adalah :
1. Kurang
dimengertinya konsep dan pentingnya ASi eksklusif baik bagi para ibu maupun
tenaga kesehatan.
2. Adanya
pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara akan berubah.
3. Kurangnya
waktu bagi wanita yang bekerja untuk memberikan ASI secara langsung.
4. Tidak
adanya sarana dan prasarana yang penunjang untuk memerah ASI dan penyimpanan
ASI di tempat ibu bekerja.
5. Adanya
kepercayaan bahwa susu formula sama baiknya dengan ASI.
2.7
Upaya Pemerintah Mendukung ASI Eksklusif
Adapun
upaya pemerintah dalam mendukung ASI Eksklusif tercantum dalam :
a.
Kepmenkes No.237/MENKES/SK/IV/1997 tentang
Pemasaran Pengganti ASI ( MPASI )
b.
Instruksi Presiden No. 14 tahun 1974 tentang
perbaikan menu makanan rakyat c. Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang
pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. Peraturan
terbaru ini disertai dengan ”Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
(LMKM)” yang meliputi:
1. Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) mempunyai
kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu (PP-ASI) tertulis yang secara
rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal
pengetahuan dalam hal keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang
manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi
lahir sampai umur dua tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu
mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di
ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah
30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana
cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah
dari bayi atas indikasi medis.
6. Tidak
memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan
rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu
tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak
memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung
ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah
Sakit/Rumah Bersalin/Sarana Pelayanan Kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan. ( WHO, 2001). Pada tahun 2001 World
Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan bahwa ASI eksklusif selama
enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Menurut rekomendasi WHO, setelah
ASI ekslusif enam bulan, pemberian ASI dengan
makanan pendamping dilakukan sampai umur anak dua tahun.
Secara umum, ASI dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bayi menjadi sehat.
3.2
Saran
Dengan pembuatan makalah ini, sebaiknya kita
semua bisa memahami dan mengaplikasikan teori yang ada didalam kehidupan
sehari-hari serta terampil dalam memberi pelayanan kepada klien dengan tindakan
langsung berupa praktik kebidanan sehingga kelak kita mampu menjadi bidan yang
professional serta mampu meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dengan meningkatkan
pemberian ASI ekslusif.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2004. Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru Dua Persen.
Jakarta
Madjid Omo Abdul. 2007. Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR : Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta
Rosita, Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Ayyana.
Yogyakarta.
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif.
Pustaka Bunda : Jakarta.
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Kanisius : Yogyakarta.
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/07/asi-eksklusif-air-susu-ibu-eksklusif.html
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin4.pdf
Casino Slots | JT Hub
BalasHapusJTG 오산 출장안마 offers the widest 원주 출장안마 selection of Slots and Casino Games available to US players, whether 동두천 출장샵 you're a seasoned professional 김포 출장샵 or 하남 출장샵 a new player. JTG